Minggu, 17 Juli 2011

Selamat Berjumpa Kembali

Adalah suatu pernyataan ketika saya mencoba kembali akrab dengan tulisan-tulisan, buku-buku dan beberapa pernyataan dari sekitar saya. Sudah cukup lama juga saya tidak menyentuh tumpukan buku-buku yang kini menjadi berdebu. Banyak buku yang masih belum selesai saya baca mulai dari fritjof capra - sains of Leonardo sampai buku tan malaka dibunuh - yunior hafidh henry. Saya sadar bahwa semakin banyak yang bisa saya dapat, semakin banyak pula yang harus saya tinggalkan, karena akhir-akhir ini justru saya lebih banyak disibukkan dengan hal-hal di luar soal buku ataupun menulis yang membuat saya lebih banyak mendapat ruang untuk hal-hal baru namun dengan konsekuensi buku-buku saya terlantar dan produksi kata-kata saya terhenti untuk sesaat. Cukup adil sepertinya jika memang harus seperti itu.
            Pukul 22.46, saya tidak lagi memakai kacamata karena mata sudah sedikit lelah berhadapan dengan layar laptop yang menyala. Sambil mencoba mempertahankan kesadaran agar tidak segera mengantuk, ditemani tembang-tembang dari Alex Turner – OST Submarine yang menurut saya sangat tepat untuk dijadikan pengantar tidur.
            Sebenarnya sampai disini saya bingung apalagi yang harus saya tulis, tapi ada juga yang pernah bilang tulis apa yang ingin kau tulis, apa yang ada di pikiranmu. Jadinya, saya memutuskan untuk menulis apa yang sedang ada di pikiran saya sekarang. Tanpa harus takut untuk meniadakan korelasi antara paragraph satu dengan selanjutnya atau menyamarkan inti tulisan yang sedang berusaha saya ketik ini. Saya tidak ingin sekedar menyimpulkan sesuatu, memberi pandangan utuh akan suatu hal tapi saya hanya ingin menulis.
            Rasa kekaguman saya akan ambigram masih saja melekat, padahal sudah beberapa minggu lalu sejak menonton angel & demons. Tapi juga sebenarnya bukan hanya soal ambigram, masih banyak juga yang lain yang ingin saya ketahui lebih jauh.
            Selain itu, baru saja saya mendapat kata-kata yang bagus ketika sedang menonton JLC tentang kasus prita. Disitu prita membuat pernyataan bahwa masih ada hal terbaik meski dalam suatu keburukan sekalipun.
            Saya juga masih mencoba membiasakan diri untuk mempelajari bagaimana menulis dengan tangan kiri. Bukan bermaksud untuk meniru gaya Leonardo tapi hanya ingin memicu keseimbangan antara otak kanan dan kiri saya.
            Semangat saya untuk menyelesaikan buku pertama masih timbul tenggelam. Baru 20 halaman yang saya ketik, untuk melanjutkannya terasa sangat berat karena saya terlalu malas.
            Berdoa agar kuliah diperlancar, besok pagi sudah mulai untuk kkn di Batu juga semoga diperlancar, skripsi juga semoga diperlancar dan diberi kemudahan. Ya, setidaknya diberi kemudahan untuk dapat beasiswa di Universite Toulouse le Mirail untuk jurusan filosofi dalam lingkup eropa, ya tapi itupun kalau Tuhan mengijinkan. Kalau tidak ya, cari beasiswa di UI entah itu jurusan yang sama atau berbeda. Kalau keinginannya ya bisa masuk jurusan yang berhubungan dengan pemikiran-pemikiran.
            Oia, setelah saya pikir-pikir nampaknya sudah cukup larut malam. Saya harus segera tidur untuk beberapa jam lagi bangun. Menunaikan apa yang sudah menjadi kewajiban saya sebagai makhluk Tuhan.
            Selamat datang dan selamat bersenang senang.