Berbicara tentang tahun yang baru saja berganti, tidak akan jauh dari hidupnya hitungan baru akan nafas dan matinya cahaya-cahaya yang juga sempat meredup. Akan tetapi semua begitu berlebihan rasanya, terlalu megah juga terlalu mewah.
Sudah menjadi hal yang biasa ketika pada saat-saat pergantian tahun, segala hiruk pikuk masyarakat mulai menggeliat. Mereka berbondong-bondong bergerak menuju pusat keramaian, berharap menemukan kepuasan bagi diri mereka, bagi semua rekan-rekan yang menjadi teman melewatkan malam. Masyarakat desa menyerbu pusat kota, masyarakat kota lebih memilih menikmatinya di tempat-tempat hiburan. Letusan kembang api dimana-mana, status BBM hampir semua bertemakan “New Year’s Eve” dan siaran televisipun juga membawakan tema tahun baru.
Ada satu hal yang menjadi catatan kecil buat saya, ketika itu saya berada di satu hari terakhir di tahun 2011. Macet dimana-mana, walaupun hujan gerimis tapi tetap tak menghalangi niat masyarakat untuk tetap berada di luar dan menikmati malam pergantian tahun. Begitu juga yang terjadi di pusat-pusat berkumpulnya masyarakat, pasar salah satu contohnya. Segala hingar bingar pergantian tahun membuat aktifitas jual beli di pasar tradisional kembali bangkit. Lampu-lampu neon terang khas pasar malam menghiasi malam terkahir di tahun 2011 itu. Para penjual berjejer di pinggir jalan menjajakan dagangannya, kebanyakan dari mereka menjual jagung manis dan ikan segar, juga durian. Basah tidak menjadi masalah bagi mereka dan bagi para pembeli disana. Harapannya adalah mereka bisa melewatkan malam pergantian tahun dengan berkesan, penuh kehangatan dan kebersamaan. Masyarakat memang menjadi sangat konsumtif dalam beberapa momen-momen tertentu, namun segalanya masih tentang hal-hal materiil. Terlepas dari itu semua, hingar bingar inilah yang kembali membuat pasar tradisional kembali ramai seperti dulu. Mereka mampu memenuhi esensi yang terkesan hilang dari pasar-pasar modern, proses tawar menawar, berdesakan dan saling berkomunikasi satu sama lain. Mencoba mengenal walaupun hanya bertatap muka, berusaha mengingat wajah-wajah yang berpapasan dengan mereka. Masyarakat selalu kembali pada tradisi lama, meski tahun yang dilewati selalu saja baru.
Tahun baru, semua orang pasti telah merencanakan hidupnya dengan sangat baik. Merancangnya menjadi beberapa urutan, ada yang menjadi prioritas ada juga yang tidak. Semoga tahun ini semua berjalan sesuai dengan jalurnya, bagi kita semua. Tidak lagi terlalu konsumtif dan juga tidak terlalu pesimis. Jadi, masih banyak hal baru yang menunggu. Semoga tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar