Meskipun aku telah bersusah payah untuk bangun lebih awal ternyata masih belum membuahkan hasil yang memuaskan.Mungkin juga karena angkot yang kami naiki mulai dari depan fakultas administrasi sampai depan terminal itu berjalan dengan kecepatan yang sama sekali tidak bisa menjamin penumpangnya akan cepat sampai di tempat tujuan.Menurutku kecepatan angkot itu setara dengan seseorang pemuda yang dengan semangat mengayuh fixie bike yang lagi ramai-ramainya dibicarakan,tanpa peduli rasa lelah dan panas walaupun akhirnya kecepatan maksimalnya hanya 50km/jam.Kami ragu akan mendapatkan bus yang akan langsung membawa kami berdua menuju tempat yang telah dijanjikan sebelumnya.Tempat itu juga masih baru untukku yang sama sekali aku belum pernah mengunjunginya,terletak di sebelah barat kota malang.Sebuah kota kecil yang ternyata kadang menjadi pusat pemberhentian kereta eksekutif dari kota jogjakarta.Tetapi keraguan yang sempat menghantui itupun terhapus karena ternyata kami bisa mendapatkan bus yang sudah siap berangkat menuju tempat tujuan kami dan kami berdua mendapatkan tempat duduk tepat berada di belakang pak sopir yang sedang bekerja.Aku duduk disamping seorang ibu yang berkerudung dan sedang menuju kampong halamannya.Sedang temanku duduk di belakang pak tua yang mengenakan jaket parasit hitam yang tampak sangat jelas melindungi sekotak kardus yang tepat berada dibawah kakinya.Seperti mengamankannya dari berbagai ancaman dicuri ataupun rusak terkena injak kaki para penumpang lainnya..Aku sangat menikmati perjalananku kali ini dan sejujurnya aku sangat senang berada di dalam roller coaster ini.
Dari tempat duduk aku bisa dengan jelas melihat ke depan melalui sebuah kaca besar yang menghubungkan panas dan liku jalan dengan kami semua yang sedang menikmati perjalanan.Baru kali ini sebuah roller coaster melaju kencang di jalan raya yang sangat berkelok dengan background alam yang mungkin di Disneyland pusat pun tak akan bisa menyamainya.Jalannya berliku,menanjak,berkelok dan menakjubkan bagi siapa saja yang pernah melewatinya apalagi bagi mereka yang sangat rentan dengan sebutan mabuk darat,kantong plastic pun selalu menjadi elemen terpenting.Aku selalu merasa amat senang ketika melakukan perjalanan karena kelak suatu hari aku akan berkeliling Indonesia sendiri dan kemudian setelah itu aku akan berkeliling kota Toulouse,Prancis.Aku akan selalu membawa tas hitam yang kubeli setahun yang lalu yang memang sudah aku persiapkan untuk menjadikan aku seorang backpacker walaupun bukan backpacker yang sebenarnya tapi suatu saat aku akan mewujudkannya menjadi kenyataan,seorang bacpaker yang berkeliling dan selalu mengabadikan pengalamannya lewat sebuah kamera fisheye yang untuk membelinya pun aku harus menabung terlebih dahulu dan sampai sekarang baru setengahnya mampu aku tabung.Jalanku masih panjang,untuk menjadi seorang bacpaker,seorang penulis ataupun untuk membeli sebuah kamera fisheye yang aku inginkan sedari dulu.Tapi setidaknya usahaku untuk memepertahankan konsistensi lah yang harus aku jaga dan juga aku harus tetap membakar semangat yang terkadang terbang tenggelam,mengejar mimpi memang bukan hal yang mudah.
Deretan bukit-bukit dan pohon-pohon tinggi itu seperti tak mampu mengejar dan menyamai kecepatan roller coaster kami.Mereka tampak tertinggal jauh dan setelah itu mereka kembali diam seperti tak ingin lagi mengejar kami.Kembali menempati tempat mereka tumbuh dan menjadi tinggi mencapai angkasa lapis pertama dari bumi.Semua tampak hijau dari tempatku duduk,sungguh menyegarkan mata yang mulai terasa berat dan ingin segera beristirahat.Lawan kami yang terakhir cukup sulit dikalahkan karena ternyata dia mampu menyamai kecepatan melaju kami dan bahkan tak segan dia menjadi dua,menjadi musuh yang tangguh sepanjang perjalanan.Kecepatannya sempurna,tak menunjukkan suatu kelemahan dan kelelahan sedikitpun.Kami berlomba mencapai ujung perjalanan dan ternyata dia tiba-tiba berkelok,menuju arah matahari menjauhi kami.Aku dan seluruh penumpang tak lagi menjadi seorang pemenang,berusaha mengakui ketangguhan lawan kami yang terakhir.Kekalahan itu membuat roller coaster berhenti dan kami berdua turun disebuah halte menunggu roller coaster yang lain datang menjemput,menanti lawan macam apalagi yang akan kami temui dalam perjalanan menuju stasiun kertosono.
bahasanya bagus :P cuma mnrt aku rada bertele2..
BalasHapus