Manusia adalah satu-satunya ciptaan tuhan yang sungguh sangat spesial diantara makhluk ciptaan lainnya. Spesial adalah suatu tingkatan yang tercipta oleh pemikiran manusia itu sendiri untuk mendapatkan suatu titik yang bernilai tinggi dan berbeda dengan titik-titik lainnya. Titik lainnya adalah seperti halnya sesuatu yang bersifat biasa, bermakna, tak bermakna, tak berarti dan masih banyak ungkapan lainnya. Perbedaan yang sangat mencolok antara manusia dengan hewan misalnya, yang bisa menjadi salah satu data pendukung kenapa “kita” pantas disebut sebagai makhluk spesial karena manusia mempunyai daya pikir yang berkembang dibanding dengan hewan yang hanya dianugerahi insting tanpa ada penyeimbang lainnya. Perbandingan seperti ini hanya merupakan salah satu contoh dari satu sudut pandang saja yang bisa kita lihat dalam realita kehidupan yang tengah kita jalani dengan segala elemen-elemen kehidupan yang sudah ada dan akan hadir dalam rangkaian waktu yang kita sebut kehidupan.
Pemikiran manusia yang selalu berkembang adalah salah satu pendukung untuk menjadi suatu pertanda bahwa kehidupan masih terus berjalan. Hidup yang bertujuan untuk mencapai suatu titik yang bagi sebagian orang menyebutnya puncak kehidupan namun ada pula yang menganggap kematian sebagai tahap dimana manusia akan mengalami penataan ulang sistem yang berkesinambungan antara roh dan materi seperti halnya jiwa dan raga, atau bisa kita sederhanakan menjadi nyawa yang bersatu lagi dengan wujud nyata pelaku kehidupan namun dengan perantara yang berbeda yang biasa disebut reinkarnasi. Ada yang mengatakan bahwa manusia pertama kali berasal dari Adam dan Hawa (Islam) namun ada juga yang berpendapat bahwa manusia tercipta dari evolusi vertebrata atau kera (Teori evolusi Darwin). Lebih jauh sebelum kemunculan dua hal di atas, beberapa lainnya beranggapan bahwa bumi dan seluruh tata surya, galaksi dan alam semesta ini tercipta karena adanya suatu ledakan besar yang dikenal sebagai Teori Big Bang yang dari situlah muncul suatu partikel mini yang mengandung inti kehidupan dan kemudian menghasilkan tata surya seperti yang sudah kita ketahui sejak dari sekolah dasar. Jika dilihat dari sudut yang lebih tinggi lagi, sesungguhnya hanya terdapat keyakinan akan adanya Allah swt yang terlebih dahulu menciptakan atau menata alam semesta dan menghendakinya menjadi seperti sekarang ini, akan tetapi masih belum ada pemikiran yang membahas sesuatu yang lebih tinggi tentang asal usul kehidupan manusia dan alam semesta karena ada kaitannya dengan kekuasaan tuhan.
Pada akhirnya manusia lah yang akan menentukan bagaimana kondisi pemikiran yang berlaku dalam kehidupan selanjutnya. “Hanya ada satu bidang yang masih mempunyai kesempatan untuk berevolusi lebih lanjut yaitu dalam noosphere; dengan kata lain evolusi menyangkut manusia karena manusia adalah poros dan garis depan evolusi” ( Teilhard de Chardin )
Kesempurnaan yang menjadi tujuan akhir manusia sebenarnya adalah bukan kesempurnaan secara fisik atau secara nyata melainkan kesempurnaan secara batiniah atau kondisi di dalam manusia itu sendiri (pemikiran).
Oleh : Namung Maulidan