Suatu percakapan kembali terbentuk setelah sempat beberapa saat memutuskan untuk berhenti karena beberapa alasan yang ada. Percakapan ringan sebagai tempat bertemu dengan muka-muka lama yang terasa baru. Ada yang sudah lama tidak bertemu dan ada yang sudah lama memutuskan untuk tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Singkat malam yang menjadi semacam pertemuan yang sengaja diciptakan untuk mencipta tawa dan canda yang berwarna. Betapa sesungguhnya mereka-mereka itu juga kehilangan meski bukan hal besar akan tetapi mereka pernah melewatkan waktu yang tidak sebentar disana, disuatu tempat bernama Delima. Tempat yang ketika waktu itu selalu mencipta suasana baru setiap harinya, ketika riuh ramai dan peluh keringat menandai hari yang cerah serta kekhawatiran yang terjadi di warung Pak Di saat hujan mendadak turun dan mematikannya. Ketika tidak hanya tercipta satu kesenangan disana, ada dua bahkan lebih dari hitungan yang pasti. Ada lebih dari satu pribadi dan individu yang pernah berada di sana, bersama membunuh sore hingga petang. Menjadi sesuatu yang asik meski tidak seperti suatu keluarga tapi setidaknya mereka-mereka pernah ada dan bersama. Kini mereka ingin kembali, meramaikan sepi yang sebelumnya merajai dan juga mengumpulkan tawa agar tercipta bahagia di masing-masing sisi kelam tiap individu. Semoga mereka segera kembali membunuh sore di suatu tempat bernama Delima.
Kepada mereka : Danny, Jeprok, Samid, Angga, Mas Adek, Wahyu, Namung, Jafa, Wewe, Regy, Reksa, Joshua, Felix, Memet, Ucink, Frisma, Andrew, Pandu, Didi, Icunk, Kelana, Mas Samsul MSS, Mas-mas Ex Delima sing gak tak kenal, Mas-mas Panggung, Mas-mas CL, Mas-mas Velo, Mas-mas Mosk8ow dan bagi siapapun yang pernah, sering dan akan melewatkan waktu sorenya di Delima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar