Minggu, 06 Maret 2011

Ruang kosong

Mari berbicara tentang mengenal diri kita sendiri
Apa yang sudah kita lakukan sampai saat ini? Ketika kita mungkin sudah berumur 17, 18, 19, 20 atau bahkan sudah hampir mencapai kepala tiga. Apakah segala sesuatu yang telah kita lakukan itu adalah suatu perbuatan dimana kita telah mencapai sebuah keselarasan hidup antara emosi dan hati, dengan sesuatu didalam tubuh kita yang benar-benar masih murni bahkan jika nanti kita sudah menjadi tua. Aku percaya bahwa ketika tuhan menciptakan kita, dia selalu menyediakan sebuah ruang kosong tapi tak pernah terisi oleh apapun didalam tubuh kita. Ruang kosong yang kadang menjadi tempat bagi kita untuk berkaca seperti apa diri kita sendiri, yang bagi sebagian orang masih terasa sulit untuk benar-benar mengenalnya walaupun sudah lebih dari dua dasawarsa menjalani hidup bersama. Ruang kosong yang tidak akan pernah terisi oleh apapun entah itu kesedihan, kebahagiaan, penyesalan dan ketakutan.
Relasi apa yang bisa kita dapat antara ruang kosong dan apa yang sudah kita lakukan ?
Segala sesuatu yang kita lakukan entah hal kecil atau hal besar pasti membutuhkan beberapa pertimbangan, akan muncul suatu perdebatan sebelum kita melangkah karena itu merupakan sisi manusiawi manusia. Manusia itu berpikir dan berperasaan jadi segala sesuatu pasti ingin dilakukan tanpa harus menemui sebuah kesalahan dan berakhir dengan kebenaran mutlak. Sebenarnya, perdebatan yang selalu kita alami dengan diri kita yang lain terjadi di ruang kosong yang telah aku sebutkan tadi. Tempat dimana tidak ada keberpihakan dan benar benar tempat yang netral hingga kita bisa menemui diri kita yang positif dengan diri kita yang negatif disana. Sampai nanti menghasilkan sebuah keputusan yang lurus tanpa terbelokkan. Dan juga di ruang kosong itulah kita bisa mengetahui seperti apakah diri kita sendiri. Ruang kosong itu adalah tempat yang netral yang ketika sisi positif dan negatif bertemu disana, akan muncul lagi sisi ketiga kita yaitu sisi netral kita yang bisa melihat bagaimanakah sebenarnya diri kita sendiri yang diwakili oleh si positif dan negatif. Berhadapan dengan situasi seperti inilah lama kelamaan kita akhirnya bisa berhasil mengenal diri kita sendiri.
Maka seperti itulah pandanganku tentang sebagian dari diri manusia yang kadang terlalu remeh untuk diperhatikan atau juga terlalu rumit untuk dirumuskan. Menurutku tidak ada satupun individu diluar diri kita yang bisa menemukan jatidiri manusiawi kita selain diri kita sendiri, orang lain hanya bisa membantu kita dengan mengarahkan dan menunjukkan jalan dan segala keputusan masih mutlak milik kita sendiri sebagai manusia yang merdeka.
Minggu, 06 Maret 2011

2 komentar:

  1. bener banget ruang kosong bikin kita makin mengenali diri sendiri . btw tulisan kamu semakin bagus . Lanjutkan!!!

    BalasHapus
  2. sepertinya saya harus sering-sering menggunjungi ruang kosong saya. Nice post.

    BalasHapus