Rabu, 28 Juli 2010

Esensi

Jam dinding tua merk citizen itu selalu mencoba mengawasiku dengan segala kekuatannya yang hanya berisi sepasang baterai yang mungkin kini juga sudah hampir habis dayanya.Memang kali ini aku mencoba mencari suasana baru dengan duduk di depan televisi dan mencairkan ide-ide yang memenuhi kepalaku.Asal tahu saja bahwa akhir-akhir ini semangatku untuk menulis sangatlah besar,entah kenapa.Sampai-sampai tak pernah sekalipun aku keluar rumah dan mencoba kembali bersahabat dengan sang surya.Tapi toh juga akhir-akhir ini sinar matahari juga sedang tak bersahabat dengan bumi.Mungkin matahari sembunyi atau sengaja disembunyikan oleh suatu konspirasi yang tengah dilakukan oleh sekumpulan awan hitam karena mereka ingin menggantikan eksistensi sang surya?? Barangkali saat mendung datang matahari berada di suatu titik terbelakang jauh dari planet venus maupun merkurius karena tengah di sekap oleh sekumpulan bintang-bintang yang bekerja sama dengan awan-awan.

            Begitu pula Hemingway yang terus mengejarku agar segera menyelesaikan A moveable feast yang bercerita tentang kota Paris itu.Dan juga Man without women serta  To have and have not (thanks to jennsatya for borrow me) yang sama sekali belum aku tahu apa isinya sejak beberapa minggu lalu.Godaan untuk menulis dan belajar menggambar terlalu kuat dari apapun saat ini,bagiku yang sebelumnya hanya gemar menulis kata-kata yang ternyata menjadi sebuah puisi ke dalam sebuah notes kecil.Tapi mau gak mau aku harus segera menyelesaikan ketiga novel tersebut dan mungkin setelah itu aku bisa mencari buku-buku lain yang bisa aku baca.Namun yang lebih penting dari semua hal yang berdetak bersama detik-detik jam citizen ataupun kegelapan yang setiap sore datang lebih awal adalah aku sangat menyukai kata-kata Hemingway tentang esensi paris bagi dirinya dan ia coba berbagi kepada orang lain yang tentu saja membaca novelnya.

            “If you are lucky enough to have lived in Paris as young man,then wherever you go for the rest of your life,it stays with you,for Paris is”

            Tapi bagiku sendiri,Paris atau Toulouse sama saja.Aku akan mempertaruhkan segalanya untuk mencapai Eropa.

Selasa, 27 Juli 2010

Kehidupan Pagi

Aku salut kepada mereka yang aku lihat tiap pagi berjalan bersama-sama dan tampak kompak dengan setelan training yang berwarna merah putih itu.Kebanyakan wanita tanpa ada seorang pria satupun,tapi kadang aku melihat beberapa orang pria langsung datang ke venue dan bergabung dengan para wanita tanpa canggung tanpa segan.Sekelompok orang-orang ini memang terlihat sedang bersemangat mengikuti senam jantung sehat yang bisa sangat jelas kita baca dari spanduk yang dipasang di atas sebuah mesin tempur peninggalan belanda yang sejak beberapa tahun lalu dibangun sebuah atap fiber untuk melindungi mesin tempur yang masih terlihat gagah itu dari serangan panas dan hujan.Dan rupanya meskipun sebagian besar pelaku senam jantung sehat itu adalah manula akan tetapi semangat mereka dalam memperjuangkan kesehatan yang kata orang “kesehatan itu sangat mahal dan tak bisa dibeli dengan uang” sangat luar biasa.Bayangkan saja mereka kebanyakan berangkat dengan berjalan kaki dan tentu saja mereka harus terbiasa bangun pagi untuk melakukan sholat subuh(bagi yang melakukannya) dan kemudian menempuh perjalanan yang sama setiap pagi di setiap hari.Mungkin saja mereka juga bersaing dengan penjual sayur yang juga tiap pukul satu malam berkumpul di suatu tempat menunggu angkot yang sudah mereka sewa secara harian untuk mengantarkan mereka berbelanja keperluan dagangan mereka ke pasar induk.Atau bersaing dengan loper-loper Koran yang harus sudah siap mengambil Koran di beberapa agen ketika kita semua kebanyakan masih baru saja mengawali mimpi dan nyenyak tertidur.Sungguh kehidupan pagi yang penuh dengan nilai-nilai yang kadang jarang kita dapatkan dari kehidupan-kehidupan selain itu.Beberapa orang dengan semangat,berjuang agar tetap hidup sehat walaupun mungkin keadaan jasmani mereka sudah tidak seperti ketika muda,sebagian lainnya mesti bangun lebih awal bahkan sangat awal ku rasa untuk segera mendapatkan dagangan yang bisa mereka jual untuk menyambung hidup dan membayar uang sekolah anak-anak mereka walaupun mungkin hasil yang mereka dapat setiap harinya belum cukup memenuhi segala kebutuhannya tapi mereka bisa berusaha untuk menabung sedikit hasil itu demi kelangsungan hidup.Sungguh menyenangkan melihat orang-orang yang mempunyai semangat seperti itu.

Heritage

Ada satu hal yang harus aku katakan pada tuhan ketika aku dan wanitaku sudah hampir berjalan sejauh satu kilometer yaitu terima kasih tuhan. Kau telah menggerakkan hati salah seorang dari penduduk Surabaya sehingga orang itu bisa membangun sebuah supermarket yang berada tepat di depan kami sekarang.Dan sekarang supermarket itu bisa sedikit membantu kami melepas segala gerah dan lelah karena tentu saja di dalam supermarket itu terdapat sebuah mesin pendingin yang sangat bermanfaat sekali bagi para pengunjung yang datang untuk berbelanja.Tapi kemungkinan juga ada saja pengunjung yang hanya berbelanja sebotol minuman ringan dan sepotong roti,selebihnya dia hanya berputar-putar di dalam supermarket untuk merasakan dinginnya air conditioner secara gratis.Kami berdua pun masuk ke dalam dan langsung dapat merasakan perbedaan antara surga dan neraka.Di dalam supermarket rasanya seperti surga karena sangat sejuk dan menyegarkan apalagi ketika aku melihat minuman-minuman dingin di dalam refrigerator yang menggodaku untuk segera mengambil,membayar dan meminumnya sepuasku.Setelah berhasil mendapatkan kesejukan yang amat jarang terjadi itu,wanitaku segera menuju refrigerator dan mengambil sebotol minuman yang menurut iklan di televisi bisa mengembalikan semangat jadi 100 persen.Dan aku pun segera mengambil sebotol minuman yang sejak daritadi terus menggodaku,mengalahkan perhatian kepada wanitaku yang sangat letih karena berjalan jauh.Kami pun tampak tak sabar untuk segera membawa minuman itu ke kasir dan meminumnya sehingga tenggorokan kami bisa sedikit basah dengan semua kesegaran yang dijanjikan oleh iklan di televisi.Tak lupa juga kami membeli beberapa snack yang pada akhirnya juga tidak terjamah sama sekali,mungkin hanya snack rasa pisang keju itu yang berhasil kami santap ketika perjalanan pulang ke malang,tapi lainnya masih tetap diam menempati kantong plastik dan tak tersentuh sama sekali.

            Setelah beranjak dari pintu supermarket kami sedikit terburu-buru karena tentu saja kami tak ingin ketinggalan mini bus yang akan membawa kami berjalan-jalan mengelilingi Surabaya.Dan aku rasa sekali lagi kami harus berterima kasih kepada tuhan karena kami datang sangat amat tepat waktu karena jika kami terlambat beberapa menit saja tentu kami tidak akan bisa mewujudkan harapan-harapan yang sudah tercipta bahkan sejak kami turun dari kereta api.Mini bus yang berwarna merah dan berbentuk sedikit unik itu ternyata sudah berancang-ancang untuk membawa beberapa turis berkeliling Surabaya.Setelah kami berdua menyelesaikan reservasi tiket dan segala macam persyaratannya akhirnya kami bisa memasuki surga kedua kami siang itu.Mini bus itu sangat terlihat memberi kenyamanan yang luar biasa kepada penumpangnya,full ac,tempat duduk yang empuk dan tentu saja teman seperjalanan yang menyenangkan sedang duduk disebelahku,menempati bangku idamanku.Di samping kami duduk sepasang turis asing yang berasal dari jerman dan sedang melakukan bulan madu di Surabaya.Aku sempat menguping pembicaraan mereka dan dari situlah aku yakin bahwa mereka berasal dari jerman dan bukan dari amerika seperti kebanyakan orang-orang berpendapat tentang turis asing,orang-orang selalu menyebutnya wong amerika padahal belum tentu turis-turis asing yang datang ke Indonesia sepenuhnya berasal dari amerika.Di depan kedua turis itu duduk seorang laki-laki dan perempuan yang sepertinya juga sedang berusaha mencari alternative dalam berkencan dengan berkeliling Surabaya di siang hari yang panas berdua saja.Sungguh indah pemandangan seperti itu daripada melihat orang-orang berpacaran yang berkencan dengan monoton,hanya menghabiskan waktu berjalan bergandengan mengumbar kemesraan di mall-mall tersohor di kotanya.

            Banyak sekali objek-objek bersejarah yang kami lewati dan tentu saja bagiku sangat bermanfaat sekali karena aku sekarang tahu bahwa pertokoan SIOLA ternyata didirikan atas kerjasama lima orang sekaligus dan nama SIOLA diambil dari huruf depan kelima pendiri tersebut.Dan juga aku tahu bahwa bangunan tua yang berada tepat di depan ku ketika kami semua harus dengan sabar menanti lampu merah menjadi hijau di sekitar tugu pahlawan adalah sebuah ballroom yang dulunya dipakai sebagai tempat berdansa para bangsawan belanda.Dan masih banyak lagi pengetahuan yang bisa kami dapatkan dengan mengikuti tour singkat ini dan sekali lagi terima kasih tuhan karena selain mendapatkan pengetahuan aku juga masih bisa menikmati senyum wanitaku yang tampak senang sekali dengan perjalanan ini.Mungkin bagi wanitaku,semua objek-objek yang kami kunjungi tak pernah lebih menarik daripada mini bus merah yang kami naiki itu.Jika saja dia menemukan sebuah lampu tua dan ternyata berisi seorang jin yang akan mengabulkan tiga permintaan,aku yakin kalau wanitaku pasti akan meyertakan satu keinginan bahwa dia ingin membawa mini bus ini pulang ke malang sebagai alat transportasinya yang baru.Aku sangat yakin soal itu

            Satu jam telah berlalu dengan cepat akan tetapi bayangan akan betapa indah musik yang dimainkan oleh seorang seniman muda di sebuah galeri (yang kami kunjungi) yang sedang mengadakan pameran  tadi masih terngiang-ngiang di dalam kepalaku.Sungguh terlalu indah walaupun dia hanya sedang melakukan check sound dan suara yang dihasilkan sebuah alat musik yang untuk memainkannya harus dipetik ini sangat bisa merasuk ke dalam kepala walaupun saat kita mendengarnya kita sedang memikirkan banyak masalah.Alunan musik itu akan memaksa masuk kedalam kepala dan menciptakan sendiri ruang kosong yang hanya khusus untuknya agar kita tak mudah melupakannya begitu saja.Tak peduli seberapa banyak massalah yang sedang kita pikirkan.Sungguh tak terlupakan begitu saja

            Perjalanan siang itu pun berakhir ketika mini bus merah mulai memasuki garasi dan beristirahat menunggu jam perjalanan berikutnya yang tentu saja akan melewati rute yang sama seperti sebelumnya.Aku bisa melihat betapa wanitaku sangat menginginkan mini bus merah itu untuk dibawa pulang dan sebenarnya aku pun juga sedemikian berharap bahwa mini bus merah itu bisa membawa kami pulang ke malang agar kami tak perlu berdesakan di dalam kereta api.Mungkin akan sangat menyenangkan jika tuhan sekali lagi membantu kami dan mengabulkan keinginan kami akan hal itu akan tetapi jika berpendapat tentang perjalanan kami siang itu,aku dan wanitaku sepakat bahwa perjalanan ini adalah perjalanan yang sangat indah dan berkesan.

Hujan salah siapa?

 Hujan yang sebenarnya adalah sebuah berkah dari tuhan yang maha kuasa akhir-akhir ini justru menjadi sebuah hal yang mungkin debenci oleh beberapa orang.Ya jelas saja karena hujan sangat betah menghiasi hari-hari rakyat Indonesia dari tahun kemaren sampai sekarang.Padahal udah satu tahun bumi berputar tapi hujan juga gak pernah punya niat buat beristirahat meski sebentar aja.Bulan-bulan ini harusnya udah mulai musim kemarau,burung-burung berkicau,serangga-serangga keluar dari sarangnya,orang-orang melaksanakan aktifitas dengan wajar tapi eh ternyata malah sebaliknya.Burung-burung pada kebingungan cari rumah baru karena pohon tempat dia bersarang udah basah dan hampir banjir gara-gara hujan turun gak berjeda,serangga pun juga demikian.Dan tentu saja orang-orang yang seharusnya sibuk bekerja mencari nafkah buat anak istri malah sibuk nunggu macet di jalan karena banjir,atau malah bisa lebih buruk mereka pada sakit karena cuaca yang gak bisa ditebak.

 Mungkin badan meteorology dan geofisika kadang ada benernya tapi hujan buatan tuhan gak mungkin ada yang bisa menebak seratus persen benar apakah hari ini hujan? Bagaimana intensitas kelebatannya?? Berapa lama hujan akn turun?? Jelaslah itu semua rahasia tuhan dan kita sebagai makhluknya mungkin cuma bisa bersabar dan sedia payung sebelum hujan.Bisa-bisa aja kalau ada beberapa pihak mengaitkan dengan adanya isu global warming atau apalah itu,tapi itu semua juga bakal kembali sama keputusan dan kekuasaan tuhan.Dan sekali lagi kita mesti sabar dan terima aja apa yang dikasih tuhan sama kita.Tapi kalau bicara hujan salah siapa? Menurut saya hujan itu bukan salah siapa siapa,malah hujan itu salah tempat aja turunnya.Ya bisa aja kan hujan turun ditempat yang gersang dan panas bukan malah turun di negeri kita yang subur dan sejuk,mungkin hujan perlu turun d daerah afrika yang kekurangan air? 

Senin, 26 Juli 2010

kita dan bekas sejarah

 Aku dan wanitaku sudah berhasil menemukan bemo yang kami cari-cari tapi kali ini aku tak bisa menduduki bangku idamanku karena kedua bangku yang sama-sama dekat dengan jendela yang terbuka lebar itu sudah dikuasai oleh orang lain.Tapi tak apa lah pikirku,yang lebih penting aku mampu menjaga wanitaku dengan sangat baik tanpa membiarkan segala bahaya mendekatinya sampai saat ini.Maklumlah di kota besar banyak sekali jenis kejahatan yang semakin hari semakin menggila dan tak terkontrol,bukan hanya di kota pahlawan ini saja namun juga di berbagai kota besar lainnya.Semua orang rela mengorbankan apa saja demi mendapat uang dan menghidupi keluarga mereka yang kebanyakan menghuni rumah kontrakan yang berukuran tidak terlalu luas dan biasanya pada tanggal-tanggal tua seperti ini mereka sedang kelabakan karena harus membayar uang kontrakan yang akan ditagih oleh pemiliknya yang biasanya seorang ibu-ibu tua,sedikit pelupa dan langsung mengomel jika orang yang menyewa aset masa depannya itu hanya memberi janji-janji bukannya beberapa lembar rupiah yang sebenarnya susah sekali untuk mendapatkannya tapi mudah sekali menghabiskannya.Seperti itulah potret jaman sekarang ini,semua orang mau tak mau harus merelakan segala yang dia miliki untuk bertahan hidup.

 Aku pun sebenarnya juga rela mengorbankan apa saja demi mendapatkan moment yang berharga seperti hari ini dan ketika aku berada di dalam mobil bercat putih yang sedang menuju arah sebuah tempat yang sangat tidak asing bagi warga Surabaya yang masih mengingat betapa mengerikan pertumpahan darah yang terjadi disana.Aku duduk hampir berhadapan dengan wanita yang terus mengumbar senyum kepadaku itu,ya karena memang hanya aku yang dia kenal dan begitu juga sebaliknya,hanya dia yang aku kenal di dalam bemo.Aku sedikit merasa iri hati kepada seorang anak yang sudah terlebih dahulu menghuni salah satu tempat favoritku sebelum aku dan wanitaku menaiki bemo.Dia terlihat seperti bocah keturunan arab dan aku lihat di dalam tas punggung nya terdapat sebuah raket yang tentu saja aku yakin akan dia gunakan untuk bermain badminton.Aku perhatikan dia tidak terlalu menikmati posisi yang ia dapatkan di dalam bemo itu dan aku rasa dia tidak mengerti akan seni dan keindahan duduk dekat jendela yang terbuka lebar di dalam bemo.Jelas lah jika kita bisa mendapatkan posisi sepertinya kita akan bisa leluasa memandang ke jalan,mengamati gedung-gedung yang tinggi,bangunan-bangunan tua,dan juga berbagai raut muka dan ekspresi dari para pengendara motor yang melaju dibelakang bemo yang kami tumpangi.Sungguh tempat yang benar-benar istimewa bukan??

 Akan tetapi rasa iri hati ku kepada bocah beruntung itu perlahan sirna karena aku sangat yakin karena seisi bemo juga merasa sangat iri kepadaku karena aku sedang melakukan perjalanan berdua saja dengan wanitaku seperti orang yang sedang berpacaran dan sedang mengisi waktu liburnya pergi ke luar kota untuk mendapatkan suasana berpacaran yang belum pernah mereka alami sebelumnya.Bahkan bisa saja seluruh pengunjung plasa Surabaya yang sempat kami lewati juga akan sangat merasa iri jika mereka tahu bahwa aku dan wanitaku melakukan perjalanan yang sangat menyenangkan dan tiada duanya.Sebenarnya akulah yang mesti diberi label “orang yang beruntung” karena mungkin hanya aku yang bisa mengajak wanitaku untuk melakukan perjalanan tak terduga seperti ini sepanjang tujuh belas tahun hidupnya.Semoga saja aku benar akan hal itu dan akan mengalami perjalanan seperti ini di lain hari tapi tentu saja dengan orang yang sama.Kami melewati banyak objek-objek yang ternyata menjadi hal yang baru bagi wanitaku yang memang belum pernah bepergian ke Surabaya secara nekat seperti yang tengah kami lakukan.Wanitaku pun juga mengingatkan aku akan kebenaran tujuan kami dan aku pun juga memberanikan diri untuk bertanya kepada hampir seluruh penumpang lain yang sama-sama menumpangi bemo.Pertanyaan pertama aku lemparkan pada seorang wanita yang terlihat tidak seperti orang asli Surabaya karena aku hafal betul logat yang dia gunakan dan menurutku dia berasal dari timur.Tentu saja dia tidak bisa memberi jawaban yang sangat aku butuhkan karena aku lihat wanitaku terlihat sedikit cemas jika nantinya kami akan tersesat di kota orang.Pertanyaan kedua aku tujukan kepada seorang ibu berkerudung pink yang baru saja menutup teleponnya yang sepertinya berasal dari anaknya yang sudah menunggu kepulangan sang ibu dari tempat bekerja.Dan lagi-lagi ibu itu tak bisa memberikan sebuah kepastian kepada kami apakah benar bemo ini menuju tempat yang kami tuju.Aku dan wanitaku saling memandang dan kemudian mengeluarkan senyum kegetiran kami berdua dan kami bertanya-tanya apakah sebegitu rumit jalur bemo di sana atau mungkin memang kami berdua lah yang terlalu cupu untuk mengelilingi kota Surabaya dengan menggunakan bemo.Entahlah tapi yang jelas kami hanya bisa berharap semoga bemo yang kami naiki dapat membawa kami ke tempat yang memang sudah aku janjikan kepada wanitaku ketika kami sedang asik berdiskusi di dalam kereta api penataran ketika kami berangkat dari malang.

 Akhirnya jawaban pun aku dapatkan ketika aku melihat sebuah jalan yang penuh dengan gambar-gambar graffiti di seluruh permukaan temboknya yang kokoh.Aku sangat yakin bahwa bemo ini benar dan tidak akan menyesatkan kami di kota Surabaya yang benar-benar asing bagi kami berdua.Bemo pun berhenti tepat di sebuah pertigaan yang sangat ramai dengan berbagai kumpulan orang,mulai dari puluhan tukang becak yang sedang beristirahat,sedang sibuk mengisi lembar teka teki silang ataupun orang-orang yang sangat rapi pakaiannya yang baru keluar dari sebuah kantor yang berada tepat di pojok kiri kami dan menempati sebuah bangunan yang cukup besar bekas peninggalan belanda.Di tempat dimana kami berdiri memang bisa langsung terlihat bahwa di tempat itu terdapat berbagai sejarah tentang bangsa Indonesia dan tentu saja sejarah kota Surabaya.Sekarang hanya tinggal aku dan wanitaku terjebak di salah satu sudut kota Surabaya utara yang memang hanya berjarak kurang lebih empat kilometer dari pelabuhan tanjung perak.Kami saling berpandangan dan aku lihat senyumnya berusaha menutupi bahwa dia amat lelah,tapi dia berusaha tetap kuat untuk melanjutkan rute kami selanjutnya dengan berjalan kaki yang sebenarnya aku pun tak tahu berapa kilometer lagi kami harus berjalan.Bahkan dia sama sekali tak mengeluh tentang betapa panas siang itu dan betapa jauh jalan yang mesti kami lewati.Aku hanya bisa melihat dia adalah wanita yang kuat seperti halnya tembok yang berdiri kokoh di sepanjang jalan yang tengah kami lalui itu.

Minggu, 25 Juli 2010

Mobil impian

Kewajibanku sekarang adalah mencari alamat yang telah kudapatkan dari seorang teman dan juga menjaga wanita yang menjadi rekan seperjalananku karena aku telah berjanji padanya untuk menjamin keselamatannya selama berada di surabaya.Kami berdua berteduh di bawah bayang pohon yang berjajar di depan sebuah hotel yang tak jauh berdiri kokoh dari stasiun.Surabaya memang sangat panas apalagi bagi kami berdua.Bahkan aku rasa penduduk asli pun juga membenci jika mereka harus keluar rumah untuk pergi bekerja karena selain sangat panas di siang hari,kemacetan juga masih menjadi permasalahan di berbagai sudut kota besar di indonesia.Semua orang yang mengantri dibelakang lampu lalu lintas itu tampak terburu-buru dan tak sabar selalu menanti lampu hijau menyala.Bahkan mereka yang berada dibalik kemudi mewah sekalipun,meskipun mereka tak pernah mengkhawatirkan betapa panas diluar sana atau betapa banyak atribut yang mesti mereka pakai untuk menangkis panas yang sangat terik.Mereka tak butuh sarung tangan dan juga jaket lengan panjang tapi masih ada beberapa hal yang harus mereka punya yaitu kesabaran ketika lampu merah sudah berganti menjadi hijau yang artinya antrian itu perlahan buyar dan para pengendara motor pun terlihat sangat bernafsu menembus antrian itu tanpa peduli akan mobil ataupun pengendara lainnya.begitu pun kami yang juga tak sabar karena panas mulai menyerang dan menghancurkan bayang pohon yang tadinya cukup teduh.Kami tak sabar menunggu bemo yang tak lain adalah sebuah alat transportasi yang di kota tempat kami tinggal bernama angkutan kota.Kami sedikit bertanya-tanya kepada diri kami sendiri kenapa harus bernama bemo.Bukankah bemo adalah sebuah alat transportasi yang telah punah dan sekarang menjadi rongsokan besi tua??Ah tapi itu kan di kota kami dan mungkin tidak berlaku di kota surabaya ini.
Menurut saran yang aku dapat dari bapak polisi yang juga tampak bosan menunggu pos nya di sekitar lampu merah,aku dan wanitaku harus mencari bemo berinisial N yang diyakini oleh bapak polisi tersebut bisa membawaku ke tempat tujuanku datang ke surabaya ini.Akhirnya setelah beberapa menit menunggu yang dinanti pun datang juga.Dengan gaya seperti orang yang sudah paham benar akan kerumitan jalan di surabaya aku menyetop bemo dan kemudian mengajak wanitaku yang tampaknya mulai merasa gerah ini naik dan memilih posisi tempat duduk yang tentu saja dekat dengan jendela.Setelah aku mengutarakan alamat tujuanku kepada pak sopir yang menurutku masih sangat muda,kami berdua mulai bisa menikmati suasana karena angin yang masuk melalui jendela yang mungkin sengaja dibuka lebar-lebar oleh sopir bemo bisa sedikit menyejukkan badan dan wajah kami berdua.Wanitaku yang memang baru pertama kali datang dan menikmati jalan-jalan protokol di surabaya tampak ragu apakah bemo yang kami naiki akan dengan benar membawa kami ke persinggahan pertama di surabaya dan aku pun juga merasakan hal yang sama dengannya karena baru pertama kali ini aku membiarkan bemo berjalan sesuai trayeknya dan sebelumnya aku sama sekali belum pernah menaikinya.Tapi biarkan saja bemo ini berjalan sesuai jalurnya dan aku yakin bapak polisi tadi tak mungkin berbohong dan salah dalam mengarahkan kami.Aku teringat oleh slogan polisi bertugas mengayomi masyarakat,oleh karena itu aku berusaha tidak terlalu khawatir kemana kami akan dibawa.Aku lebih khawatir akan perutku yang mulai merasa lapar karena memang aku sengaja semenjak pagi sebelum berangkat ke stasiun aku tidak makan apa-apa karena memang jam sarapanku baruk mulai pukul 12 siang.Tapi mungkin karena perjalanan selama hampir 3 jam dan suasana gerah yang aku alami,rasa laparku cepat sekali datang dan aku berusaha untuk tidak memikirkannya karena alamat yang aku cari belum pasti juga akan aku dapatkan.Aku hanya bermodal petunjuk dari short message service(SMS) dan aku sama sekali buta dengan nama daerah dan alamat yang aku cari itu.

Belum habis rasa khawatirku serta wanitaku akan arah si bemo,pak sopir tiba-tiba berhenti di depan sebuah SPBU dan dia mengatakan bahwa disinilah alamat yang aku cari-cari itu.Kami berdua pun turun dan dengan lagak sok tahu aku langsung berjalan mengajak serta wanitaku menuju arah SPBU yang berada persis di pinggir jalan kembar itu.SPBU yang seharusnya menjadi tempat pengisian bahan bakar itu aku jadikan kamar pas untuk berganti baju,berganti kemeja yang sedikit lusuh karena aku masukkan kedalam tas tanpa aku lipat menurut tata cara dan seni melipat yang baik.Maklumlah karena aku laki-laki yang tidak bisa melipat baju dengan baik karena menurutku nanti ketika sudah menikah akan ada wanita yang setiap hari melipat baju-baju kita dan setidaknya kelak aku bisa belajar darinya bagaimana cara melipat baju yang baik.Setelah merasa cukup rapi dan pantas untuk datang menemui seseorang yang beberapa hari lalu aku hubungi lewat sms,kami mencari gedung yang dimaksudkan oleh petunjuk yang aku dapat melalui pesan singkat tersebut.Setelah sempat salah jalan dan tertipu oleh penunjuk jalan akhirnya kami berhasil menemukan gedung tujuan kami berkat bapak-bapak tua yang menjaga sebuah warung kopi yang berada di pojok jalan.Kami pun masuk dan menemui salah seorang pegawai yang tampak sibuk dengan pekerjaannya.Dia menyuruh kami untuk naik ke lantai tiga dan menemui seseorang yang mungkin lebih bertanggun jawab atas urusan di kantor itu.Setelah menaiki sekitar enampuluh anak tangga akhirnya kami sampai di atas dan salah seorang wanita muda menyuruh kami untuk menunggu sejenak di sebuah ruang yang menurutku disanalah para pegawai kantor itu melepas lelah,merokok,beristirahat,membuat secangkir kopi panas,dan juga menyantap makan siang.Ya bisa dibilang ruang dimana kami berdua menunggu adalah kantin dari kantor itu.Di sana kami disambut dengan sangat baik dan welcome,orang-orang nya pun juga tampak sangat ramah.Aku,yang mempunyai urusan dengan datang ke kantor itu pun mulai mendapat pertanyaan-pertanyaan dari seorang laki-laki yang menurutku dialah yang mempunyai tanggung jawab besar karena juga badan laki-laki itu cukup besar dan tampak kokoh.Wanitaku pun juga sesekali ikut mengobrol dan menjawab pertanyaan dari laki-laki dan seorang perempuan yang baru saja datang dengan membawa sebuah bungkusan makanan dan kemudian ikut dalam pembicaraan walaupun dia sedang sibuk santap siang.Kira-kira setelah 30menit aku berada di kantin itu dan aku telah selesai dengan urusanku,kami berdua memutuskan untuk kembali berpanasan dengan kota surabaya.Kami tinggalkan suasana kantin dan suasana kantor itu yang menurutku cukup sejuk karena air conditioner yang berada disana cukup membuat kami sedang tidak berada di surabaya.


 Aku dan wanitaku pun berunding akan kemana tujuan yang kami tuju dengan kembali berteduh dibawah rindang pohon yang berada tepat di pinggir jalan kembar tadi.Dan setelah kami berdua mendapatkan petunjuk jalan,kami berdua berjalan cukup jauh menuju arah lampu merah yang berada sekitar 50meter dari arah kami berteduh.Kami kembali harus menunggu bemo yang sama tapi dengan tujuan yang berbeda di depan sebuah dealer mobil.Pemandangan yang cukup indah kami dapatkan disana karena sebuah mobil mini cooper berhasil membuat kami tertawa dan bercanda di pinggir jalan yang cukup padat arus lalu lintasnya.Kami berdua pun semacam di hipnotis oleh keanggunan mobil yang berasal dari negeri ratu elizabeth itu dan kami mulai terbawa mimpi-mimpi singkat akan mobil mungil itu.Kalau aku mungkin jika aku memiliki mobil semacam itu aku akan membawa wanita yang kelak menjadi istriku untuk berjalan-jalan berdua menggunakan mobil itu.Ruang yang cukup sempit didalam mobil itu bisa semakin menambah kemesraan yang akan kami jalin tentunya dan juga aku bisa dengan sering membelai rambut indah wanita yang duduk disampingku.Bagaimana dengan impian wanitaku?? Mungkin aku rasa dia pun juga akan menggunakan mobil itu berkeliling di jalanan dan akan tampak merasa garang karena meskipun mini cooper adalah mobil yang cukup kecil akan tetapi kekuatannya untuk menarik perhatian sangatlah besar.Mobil impian itu memang sangat menggoda kami untuk tidak beranjak dari depan dealer mobil tersebut.Tapi seiring dengan datangnya bemo yang kami tunggu-tunggu,bayangan tentang mini cooper tersebut perlahan tersimpan lagi kedalam otak kami karena saat itu bemo lah yang lebih kami butuhkan untuk membawa kami ke tujuan kami selanjutnya.Selamat tinggal mobil impian!

Kereta mu atau kereta ku

 Kami memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu liburan ini dengan pergi ke kota pahlawan.Kereta api menjadi pilihan utama kami karena tarif nya yang murah walaupun mesti berdesakan dan berpanasan tapi aku kagum dengan wanita yang memutuskan pergi berdua bersamaku karena dia sama sekali tak pernah mengeluhkan tentang keadaan kereta api ekonomi jurusan MLG-SBY ini.Setelah menunggu selama hampir 30 menit d peron stasiun kota baru MLG akhirnya kereta yang dinanti pun menampakkan hidungnya dari arah utara dan seperti biasa,orang-orang langsung berancang-ancang untuk berlomba menaiki satu persatu gerbong kereta tua itu untuk menghindari kaki pegal dan kebosanan berdiri karena jika tidak segera menemukan tempat duduk di dalam kereta maka kita akan melewatkan perjalanan MLG-SBY dengan berdiri dan itu akan menjadi perjalanan yang sangat melelahkan.

 Dan akhirnya kami berdua menduduki kursi dengan nomor urut 10D dan 10E yang tertempel di samping jendela berukuran kurang lebih 1x2 meter itu.Duduk di samping jendela memang sudah menjadi keharusan jika aku melakukan perjalanan menggunakan kereta api dan segala jenis alat transportasi lainnya.Alasannya simple,hanya karena aku suka melihat pohon-pohon di sepanjang perjalanan dan juga barisan-barisan kebun bunga di daerah yang bernama sengon seolah-olah berlari menjauhi gerbong yang aku naiki.Tapi kenapa matahari dan awan tak melakukan hal yang sama dengan pohon dan bunga-bunga itu??Mereka tetap diam tanpa pergerakan seperti sedang menyaksikan aku yang berada di dalam gerbong ketiga dari seluruhnya 6 rangkaian gerbong kereta api penataran itu.

 Di dalam kereta itu ada sangat banyak sekali objek yang bisa dibahas dan dikomentari oleh siapa saja,tapi aku tak ingin melakukan hal itu dengan wanita yang ada disampingku karena kami sama-sama telah memakai earphone,membiarkan kami terbawa oleh lagu yang tengah kami putar dan membuat kami terlihat menjadi sangat tidak peduli dengan sekitar.Aku terlihat menjadi tidak terlalu peduli pada seorang laki-laki yang menurutku sudah berumur 26 tahun,duduk tepat di kursi nomer 11D dan dia sepertinya telah membeli tiket kereta dengan tujuan BLITAR-SBY.Wajahnya terlihat sangat lelah dan hampir separuh perjalanan dia lewatkan dengan tidur seadanya bersandar kursi kereta yang sangat amat tak nyaman untuk bersandar bahkan untuk tidur.Akan tetapi laki-laki ini terlihat sangat menikmati perjalanan keduanya tapi aku yakin dia tidak akan bisa bermimpi apa-apa disana.Aku berani bertaruh untuk hal itu.

 Sedang wanita yang duduk disebelahku juga tampak tak peduli pada seorang bapak tua yang duduk tepat di depannya.Tentu saja karena orang itu juga sedang menggunakan earphone dan terlihat sangat sibuk menelepon rekannya yang mungkin berada di kota pahlawan yang sedang menunggunya untuk melakukan bisnis atau mungkin juga seorang wanita muda yang memutuskan untuk tidak mempunyai seorang momongan yang ia nikahi beberapa tahun lalu.Dan mereka berdua berencana melepas rindu dengan berbelanja di sebuah plasa terkemuka d surabaya atau mungkin melewatkan malam bersama di sebuah hotel bersejarah.Semua bisa saja terjadi tapi hanya sampai situ saja perkiraan yang aku buat tentang bapak itu karena semakin aku mengira akan semakin liar imajinasi ini.Jadi kuputuskan untuk kembali memutar lagu yang aku dapat dari saran wanita cantik yang duduk disebelahku saat ini.Sebuah lagu dari Camera Obscura yang memang sangat easy listening dengan lirik yang sangat unik pula tentunya.

 Setelah berperjalanan hampir satu jam tiga puluh menit kami mendapat hiburan yang lain,karena kami cukup bosan memutar lagu yang biasa kami dengar.Dan kali ini lagu yang akan di bawakan oleh sekelompok pemuda yang berseragam sama bertuliskan musisi kereta api (sengaja saya haluskan pemilihan katanya) yaitu sebuah lagu dari Hijau daun berjudul Selalu Begitu.Sebuah lagu yang sedikit banyak bisa menghibur kami,laki-laki yang tertidur di depanku,bapak tua yang masih sibuk menelepon dan juga seluruh penumpang yang berada satu gerbong dengan kami.Setidaknya dengan kehadiran para musisi kereta api ini bisa membawa sedikit perubahan karena laki-laki yang tertidur tepat didepanku bisa kembali bangun dan kemudian berubah halauan dengan memandangi pemandangan lewat jendela dan bapak tua yang sibuk menelepon itu sudah mengamankan telepon genggam nya ke dalam tas yang ia bawa dan sekarang ia terlihat sibuk beristirahat dengan bersandar dan mencoba menikmati kenyamanan kursi yang tengah ia duduki.Aku dan wanita itu pun juga kembali segar tanpa peduli akan rasa gerah karena ternyata tanpa tersadar kereta sudah memasuki wilayah perbedaan suhu antara panas,gerah,dingin,dan sejuk.

 Ketika kereta berhenti di sebuah stasiun yang didekatnya juga berdiri kokoh pintu air jagir ini,wanita di sebelahku mengatakan padaku bahwa suatu saat dia ingin melewatkan waktu bersama salah seorang temannya untuk melakukan suatu kebiasaan wajib bagi wanita yaitu berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang berada tepat di seberang jalan stasiun.
Lima belas menit berlalu ketika kereta ternyata sudah mencapai tujuan akhir kami siang ini,kami telah sampai di sebuah stasiun yang berwajah dua.Satu wajah menghadap barat dan satu wajah yang lain yang mungkin lebih sedikit beruntung menghadap timur tapi bagiku tidak ada bedanya juga mana yang baru atau lama karena semua kereta juga akan berhenti di tempat yang sama tanpa memilih mana yang baru atau lama.

 Kami berdua meninggalkan kereta dengan segera,bersiap berpanasan dan bergerahan di kota yang kami sebut SURABAYA.



24 Juillet 10

Kamis, 22 Juli 2010

tiga

I'd love to explore yourself more deeper
find your heart foundation
not to destroy
but to build it back
more strength and complementarity


but time doesn't permit us to it
it run for us
very fast


and then
farewell for you
I've run out of oxygen to step in to your heart
more deeper


honestly
im still loving you
like a bird dream about freedom
like a car need fuel
like the earth need a little sunshine in the middle of the year

dua

Selamat ulang tahun,belia


lepaskan saja
lepaskan sebelum terlambat
kau tak akan melangkah
barang sejengkal sekalipun
lepaskan segera
keraguanmu
ketakutanmu
hidup bermula dari situ
dari keputusanmu

satu

Berjalanlah perlahan
tanpa tergesa
hitung berapa langkah yang telah kita tempuh
sampai kadang kita tersadar
kita sudah cukup jauh untuk kembali
kembali dimana hanya ada kau dan aku
satu
yang ternyata telah berlalu
sekarang aku
dan kamu yang baru
entah tak tahu
dimana tepatnya
mataku menajam pandang
meluruskan visualisasi jalur
yang terlihat kabur dan pudar
aku butuh tujuan
nyata dan bukan khayalan
agar semakin jelas hidupku
berjalan

Terangkai tanpa sengaja

Hari ini jumat 23 Juli 2010 seperti hari sebelumnya aku bangun dengan penuh paksaan dan tuntutan (sedikit agak lebay).Hari ini memasuki hari liburku yang ke 10 (kalau gak salah) dan aku masih belum menciptakan hari libur yang indah dan mempesona.Padahal beberapa minggu lagi musti masuk kuliah lagi dan berkutat dengan mata kuliah yang sebegitu banyaknya serta membingungkan.Tapi semoga saja semangat belajarku semester ini bangkit merdeka dan tanpa di bumbu i oleh rasa malas dan ingin bolos.Semoga teman-teman seangkatanku merasakan hal yang sama denganku ^^
Dan daripada pagiku hilang sudah melayang seperti kata Om Chairil Anwar,aku akan membeberkan beberapa milikku,maksudnya beberapa susunan kata-kata yang terangkai tanpa sengaja maklumlah karena aku semacam penganut aliran menulis yang mengalir tapi bukan berarti asal dan tanpa kendali.Jadi cukup menentukan tema dan membiarkan otak kiri dan kanan bekerja kemudian menunggu kiriman ide dari atas sampai ke jari-jari tangan dan kemudian di salurkan lewat keyboard dah.(sejujurnya aku pengen menuliskan kata-kata yang sedikit ilmiah dan menyentuh tapi apa daya pikran masih belum sampai kesana) ^^
dan beberapa posting yang akan muncul setelah posting-an ini adalah hasil dari bagaimana seorang anak muda yang belajar sastra prancis selama 2 tahun dan mendapatkan nilai E dalam mata kuliah Bahasa Indonesia berusaha menyalurkan ide-ide tentang segala yang ada di dalam kepalanya melalui aplikasi notepad yang menjadi andalan di saat ide-ide tersebut muncul begitu saja.

Malang 23 Juli 2010

Rabu, 21 Juli 2010

About Toulouse

Toulouse adalah sebuah kota yang berada jauh 590km dari Paris,kota yang paling tersohor di Prancis.Toulouse hanyalah sebuah kota kecil bagian selatan yang berada jauh dibawah gemerlap Eiffel di Paris.
Tapi bagiku Toulouse mempunyai sebuah daya tarik yang sangat kuat,sebuah magnet yang amat besar berada disana,lebih kuat mengalahkan gemilau eiffel dengan segala keindahannya.
Mimpiku ada disana,duduk di tepi sungai Garonne dan menikmati suasana senja serta menutup babak hidup yang terakhir disana.

Heart attack in Toulouse
by : Me

some fresh air that I breathe when the morning comes
several glass of windows that are still closed
image of myself that bounce in it
I still can't believe this situation

I'm still waiting for you at the edge of the Garonne
Admire their beauty
Imagine that you are the eternal beauty of my life
I hope you will coming soon
before the sun hid
Or you will not be able to see the mosaics of the twilight in the Garonne

Came to me immediately
I'll tell you that my dream has coming true
Feel the morning and the evening in toulouse
and also ending up all chapter of my life
In your arms
In our dreamland
called France

Gara-gara Begadang

Rhoma Irama berkata "Begadang jangan begadang .. Kalau tiada artinya .. Begadang boleh saja asal ada perlunya"

Begadang itu kadang memang kita perlukan karena menurut buku "bla bla bla" yang pernah saya baca bahwa "Otak manusia akan sangat produktif menghasilkan ide dan pemikiran baru ketika dini hari" (kurang tau juga ini bener ato gak?) tapi yang jelas saya sudah membuktikannya sendiri beberapa hari ini.Memang benar bahwa ketika waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 ke atas pemikiran dan ide-ide baru muncul begitu saja (mungkin karena sudah tidak ada lagi pekerjaan yang bisa saya lakukan).Satu-satunya pekerjaan di waktu itu adalah menatap layar LCD dan membuka notepad dan kemudian menulis satu persatu susunan kata-kata yang sudah menghabiskan tempat di dalam kepala saya dan membiarkannya mengalir begitu saja sampai dirasa cukup dan kemudian tinggal memberi judul yang sesuai dengan isi kata-kata spontan tersebut.
Yah setidaknya sudah ada beberapa catatan yang tercipta gara-gara begadang dan semuanya catatan spontan.Kadang bercerita tentang cinta,kuliah,mantan,mimpi,cita-cita,prancis,toulouse,keluarga,hidup,photography,skate etc.
Mungkin memang beberapa hasilnya tampak tak beraturan dalam struktur kata dan bahasa tapi saya biarkan saja semua mengalir melalui otak kanan dan kiri menuju sel-sel dan kemudian menggerakkan tangan kanan dan kiri saya untuk mengetik dan menjadikannya suatu karya absurd tapi menakjubkan :)
Mungkin sama hal nya dengan mempelajari bahasa asing (maaf tiba-tiba ngomongin ini tapi ada hubungannya sama menulis) dan seorang dosen pernah berkata kepada saya bahwa "Kalau kamu takut berbicara dan menggunakan apa yang selama ini telah kamu pelajari,kamu tidak akan pernah kemana-mana dan tidak akan menghasilkan apa-apa.Jangan takut berbuat salah dan sebaliknya,belajarlah dari kesalahan itu.Jadi jangan pernah malu untuk speak up dan mencoba mengeluarkan apa yang ada di dalam pikiran kamu"
Dan saya rasa uraian panjang di atas benar juga,karena saya rasa menulis dan berbicara itu sama saja.Kalau kita takut untuk mencobanya terlebih dahulu,kita tidak akan pernah tahu tulisan atau omongan kita itu benar atau salah.Atau kita lebih memilih diam dan hanya berkutat dengan hal-hal monoton??
Kita tidak akan pernah kemana-mana dan mendapatkan apa-apa
Maksud "apa-apa" di atas bukan hanya sekedar materi atau apalah itu namanya,tapi bisa kita artikan bahwa "apa-apa" tersebut adalah sesuatu yang berharga yang pernah kita perjuangkan dan kita bisa menikmatinya di kemudian hari.Kita akan tersenyum bangga karena apa yang telah kita hasilkan dalam hidup ini bisa bermanfaat bagi diri kita dan orang lain tentunya.
Beranikan dirimu untuk berbuat salah,memperbaiki dan belajar dari kesalahan tersebut

"Kalau terlalu banyak begadang muka pucat karena darah berkurang,bila sering kena angin malam segala penyakit akan mudah datang,darilah itu sayangi badan jangan begadang setiap malam"

Terima kasih

Terima kasih banyak kepada seorang teman di Facebook yang gara-gara membaca notes tentang Raditya Dika di profile nya saya menjadi terinspirasi menulis kembali dan membuat blog (untuk ke sekian kalinya) :)
Setidaknya waktu saya tidak akan terbuang sia-sia dengan hanya memainkan situs jejaring sosial dan download lagu yang sedang hits di pasaran saja.Dan juga daripada saya mencorat-coret dinding kamar saya yang "sudah" penuh dengan gambar-gambar dan tulisan.
Semoga saya lancar dan aktif menulis!
SELAMAT PAGI DUNIA!