Minggu, 25 Juli 2010

Mobil impian

Kewajibanku sekarang adalah mencari alamat yang telah kudapatkan dari seorang teman dan juga menjaga wanita yang menjadi rekan seperjalananku karena aku telah berjanji padanya untuk menjamin keselamatannya selama berada di surabaya.Kami berdua berteduh di bawah bayang pohon yang berjajar di depan sebuah hotel yang tak jauh berdiri kokoh dari stasiun.Surabaya memang sangat panas apalagi bagi kami berdua.Bahkan aku rasa penduduk asli pun juga membenci jika mereka harus keluar rumah untuk pergi bekerja karena selain sangat panas di siang hari,kemacetan juga masih menjadi permasalahan di berbagai sudut kota besar di indonesia.Semua orang yang mengantri dibelakang lampu lalu lintas itu tampak terburu-buru dan tak sabar selalu menanti lampu hijau menyala.Bahkan mereka yang berada dibalik kemudi mewah sekalipun,meskipun mereka tak pernah mengkhawatirkan betapa panas diluar sana atau betapa banyak atribut yang mesti mereka pakai untuk menangkis panas yang sangat terik.Mereka tak butuh sarung tangan dan juga jaket lengan panjang tapi masih ada beberapa hal yang harus mereka punya yaitu kesabaran ketika lampu merah sudah berganti menjadi hijau yang artinya antrian itu perlahan buyar dan para pengendara motor pun terlihat sangat bernafsu menembus antrian itu tanpa peduli akan mobil ataupun pengendara lainnya.begitu pun kami yang juga tak sabar karena panas mulai menyerang dan menghancurkan bayang pohon yang tadinya cukup teduh.Kami tak sabar menunggu bemo yang tak lain adalah sebuah alat transportasi yang di kota tempat kami tinggal bernama angkutan kota.Kami sedikit bertanya-tanya kepada diri kami sendiri kenapa harus bernama bemo.Bukankah bemo adalah sebuah alat transportasi yang telah punah dan sekarang menjadi rongsokan besi tua??Ah tapi itu kan di kota kami dan mungkin tidak berlaku di kota surabaya ini.
Menurut saran yang aku dapat dari bapak polisi yang juga tampak bosan menunggu pos nya di sekitar lampu merah,aku dan wanitaku harus mencari bemo berinisial N yang diyakini oleh bapak polisi tersebut bisa membawaku ke tempat tujuanku datang ke surabaya ini.Akhirnya setelah beberapa menit menunggu yang dinanti pun datang juga.Dengan gaya seperti orang yang sudah paham benar akan kerumitan jalan di surabaya aku menyetop bemo dan kemudian mengajak wanitaku yang tampaknya mulai merasa gerah ini naik dan memilih posisi tempat duduk yang tentu saja dekat dengan jendela.Setelah aku mengutarakan alamat tujuanku kepada pak sopir yang menurutku masih sangat muda,kami berdua mulai bisa menikmati suasana karena angin yang masuk melalui jendela yang mungkin sengaja dibuka lebar-lebar oleh sopir bemo bisa sedikit menyejukkan badan dan wajah kami berdua.Wanitaku yang memang baru pertama kali datang dan menikmati jalan-jalan protokol di surabaya tampak ragu apakah bemo yang kami naiki akan dengan benar membawa kami ke persinggahan pertama di surabaya dan aku pun juga merasakan hal yang sama dengannya karena baru pertama kali ini aku membiarkan bemo berjalan sesuai trayeknya dan sebelumnya aku sama sekali belum pernah menaikinya.Tapi biarkan saja bemo ini berjalan sesuai jalurnya dan aku yakin bapak polisi tadi tak mungkin berbohong dan salah dalam mengarahkan kami.Aku teringat oleh slogan polisi bertugas mengayomi masyarakat,oleh karena itu aku berusaha tidak terlalu khawatir kemana kami akan dibawa.Aku lebih khawatir akan perutku yang mulai merasa lapar karena memang aku sengaja semenjak pagi sebelum berangkat ke stasiun aku tidak makan apa-apa karena memang jam sarapanku baruk mulai pukul 12 siang.Tapi mungkin karena perjalanan selama hampir 3 jam dan suasana gerah yang aku alami,rasa laparku cepat sekali datang dan aku berusaha untuk tidak memikirkannya karena alamat yang aku cari belum pasti juga akan aku dapatkan.Aku hanya bermodal petunjuk dari short message service(SMS) dan aku sama sekali buta dengan nama daerah dan alamat yang aku cari itu.

Belum habis rasa khawatirku serta wanitaku akan arah si bemo,pak sopir tiba-tiba berhenti di depan sebuah SPBU dan dia mengatakan bahwa disinilah alamat yang aku cari-cari itu.Kami berdua pun turun dan dengan lagak sok tahu aku langsung berjalan mengajak serta wanitaku menuju arah SPBU yang berada persis di pinggir jalan kembar itu.SPBU yang seharusnya menjadi tempat pengisian bahan bakar itu aku jadikan kamar pas untuk berganti baju,berganti kemeja yang sedikit lusuh karena aku masukkan kedalam tas tanpa aku lipat menurut tata cara dan seni melipat yang baik.Maklumlah karena aku laki-laki yang tidak bisa melipat baju dengan baik karena menurutku nanti ketika sudah menikah akan ada wanita yang setiap hari melipat baju-baju kita dan setidaknya kelak aku bisa belajar darinya bagaimana cara melipat baju yang baik.Setelah merasa cukup rapi dan pantas untuk datang menemui seseorang yang beberapa hari lalu aku hubungi lewat sms,kami mencari gedung yang dimaksudkan oleh petunjuk yang aku dapat melalui pesan singkat tersebut.Setelah sempat salah jalan dan tertipu oleh penunjuk jalan akhirnya kami berhasil menemukan gedung tujuan kami berkat bapak-bapak tua yang menjaga sebuah warung kopi yang berada di pojok jalan.Kami pun masuk dan menemui salah seorang pegawai yang tampak sibuk dengan pekerjaannya.Dia menyuruh kami untuk naik ke lantai tiga dan menemui seseorang yang mungkin lebih bertanggun jawab atas urusan di kantor itu.Setelah menaiki sekitar enampuluh anak tangga akhirnya kami sampai di atas dan salah seorang wanita muda menyuruh kami untuk menunggu sejenak di sebuah ruang yang menurutku disanalah para pegawai kantor itu melepas lelah,merokok,beristirahat,membuat secangkir kopi panas,dan juga menyantap makan siang.Ya bisa dibilang ruang dimana kami berdua menunggu adalah kantin dari kantor itu.Di sana kami disambut dengan sangat baik dan welcome,orang-orang nya pun juga tampak sangat ramah.Aku,yang mempunyai urusan dengan datang ke kantor itu pun mulai mendapat pertanyaan-pertanyaan dari seorang laki-laki yang menurutku dialah yang mempunyai tanggung jawab besar karena juga badan laki-laki itu cukup besar dan tampak kokoh.Wanitaku pun juga sesekali ikut mengobrol dan menjawab pertanyaan dari laki-laki dan seorang perempuan yang baru saja datang dengan membawa sebuah bungkusan makanan dan kemudian ikut dalam pembicaraan walaupun dia sedang sibuk santap siang.Kira-kira setelah 30menit aku berada di kantin itu dan aku telah selesai dengan urusanku,kami berdua memutuskan untuk kembali berpanasan dengan kota surabaya.Kami tinggalkan suasana kantin dan suasana kantor itu yang menurutku cukup sejuk karena air conditioner yang berada disana cukup membuat kami sedang tidak berada di surabaya.


 Aku dan wanitaku pun berunding akan kemana tujuan yang kami tuju dengan kembali berteduh dibawah rindang pohon yang berada tepat di pinggir jalan kembar tadi.Dan setelah kami berdua mendapatkan petunjuk jalan,kami berdua berjalan cukup jauh menuju arah lampu merah yang berada sekitar 50meter dari arah kami berteduh.Kami kembali harus menunggu bemo yang sama tapi dengan tujuan yang berbeda di depan sebuah dealer mobil.Pemandangan yang cukup indah kami dapatkan disana karena sebuah mobil mini cooper berhasil membuat kami tertawa dan bercanda di pinggir jalan yang cukup padat arus lalu lintasnya.Kami berdua pun semacam di hipnotis oleh keanggunan mobil yang berasal dari negeri ratu elizabeth itu dan kami mulai terbawa mimpi-mimpi singkat akan mobil mungil itu.Kalau aku mungkin jika aku memiliki mobil semacam itu aku akan membawa wanita yang kelak menjadi istriku untuk berjalan-jalan berdua menggunakan mobil itu.Ruang yang cukup sempit didalam mobil itu bisa semakin menambah kemesraan yang akan kami jalin tentunya dan juga aku bisa dengan sering membelai rambut indah wanita yang duduk disampingku.Bagaimana dengan impian wanitaku?? Mungkin aku rasa dia pun juga akan menggunakan mobil itu berkeliling di jalanan dan akan tampak merasa garang karena meskipun mini cooper adalah mobil yang cukup kecil akan tetapi kekuatannya untuk menarik perhatian sangatlah besar.Mobil impian itu memang sangat menggoda kami untuk tidak beranjak dari depan dealer mobil tersebut.Tapi seiring dengan datangnya bemo yang kami tunggu-tunggu,bayangan tentang mini cooper tersebut perlahan tersimpan lagi kedalam otak kami karena saat itu bemo lah yang lebih kami butuhkan untuk membawa kami ke tujuan kami selanjutnya.Selamat tinggal mobil impian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar